Skip to main content

PSU single rail vs multi rail, mana yang lebih baik?

Sering kali kita menemukan rekomendasi atau tips dari internet bahwa “anda harus membeli PSU multi rail” atau “anda harus membeli PSU single rail”. Sebagian orang selalu merekomendasikan PSU single rail daripada multi rail dan mengatakan bahwa anda akan mendapatkan masalah kompatibilitas kalau anda membeli multi rail. Disisi lain, sebagian orang selalu merekomendasikan multi rail daripada PSU single rail karena PSU multi rail lebih aman. Sebenarnya apa sih bedanya? 

Sebelum masuk ke pembahasan single rail vs multi rail, ada baiknya kita punya bayangan tentang apa itu rail.

Rail, secara sederhana, adalah satu jalur sumber listrik yang membawa tegangan tertentu. Jalur ini dapat membawa/mensuplai khusus tegangan 3.3V, 5V, dan 12V yang akan di utilisasi oleh komputer anda. Dalam PSU, jalur ini direalisasikan dengan rangkaian listrik masing-masing yang memberikan output tegangan yang berbeda-beda. 

“True” multi rail vs “virtual” multi rail

Pemahaman ini sering membuat bingung khalayak umum, karena “12V multi rail” tampaknya memiliki banyak jalur 12V. Pada kenyataannya, untuk PSU yang beredar di pasaran sekarang, PSU “multi rail” tidak memiliki sumber atau jalur yang lebih dari satu. Memang ada PSU yang memiliki jalur yang lebih dari satu seperti seri Corsair HX 1000 (keluaran 2008), PSU tua yang sebenarnya memiliki dua jalur 12V dengan rangkaian listriknya masing masing.

Corsair HX 1000 (2008)

Tetapi, yang kita jadikan acuan dari multi rail disini adalah virtual multi rail (bukan true multi rail), yang memiliki satu jalur 12V yang dibagi menjadi beberapa output. Masing masing output tersebut memiliki jumlah arus yang dibatasi menggunakan sistem Over Current Protection (OCP). OCP adalah sistem proteksi yang dapat mematikan PSU bila arus yang dikeluarkan suatu rail mencapai batas tertentu. 

Perbedaan sebenarnya antara PSU multi rail dan single rail

Dengan ini, perbedaan mendasar dalam PSU single rail dan multi rail adalah hanya pada konfigurasi OCPnya. PSU dengan single rail memiliki satu channel OCP dalam 12V rail nya (atau bahkan tanpa OCP sekalipun, bisa hanya menggunakan Over Power Protection (OPP) saja), sedangkan PSU dengan multi rail membagi jalur 12V nya dengan beberapa bagian, dengan masing-masing bagian memiliki OCPnya masing-masing. 

Mengapa dibuat multi rail?

Setiap OCP yang ada di PSU multi rail memproteksi satu jalur khusus seperti misalnya hanya CPU 12V saja, atau 12V PCI-E saja, dan sebagainya. Kanal OCP dikonfigurasikan untuk bagiannya masing-masing, agar satu jalur/kabel tidak melebihi besar arus tertentu. Arus yang sangat besar akan menyebabkan panas yang berlebih dan dapat berpotensi merusak sistem. Ini sebenarnya prinsipnya mirip dengan sekring di rumah anda, dimana ada beberapa “kanal” atau jalur yang masing masing diproteksi oleh sekring.

Tetapi, mungkin anda bertanya. Mengapa tidak pakai Short Circuit Protection (SCP) saja? SCP hanya akan bekerja pada kondisi hubung singkat (short circuit) tertentu. Hubung singkat yang terjadi karena kabel yang menyentuh langsung atau menyentuh ground misalnya. Dalam kasus ini, resistansinya sangat rendah dan dapat dideteksi dengan mudah oleh SCP. Kalau short yang terjadi pada motor kipas atau PCB, SCP biasanya tidak akan dapat mendeteksinya, karena resistansinya belum cukup kecil untuk mencapai threshold.

Dalam kasus dimana short terjadi pada PCB atau motor, tanpa adanya OCP beban pada PSU akan terus bertambah dan bertambah sampai bagian yang short tersebut memanas dan akhirnya terbakar.
 
Short yang terjadi pada PCB (motherboard)

Mungkin pertanyaan lainnya adalah mengapa tidak pakai Over Power Protection (OPP) saja? Alasanya sederhana, karena OPP berada di sisi primer dan bekerja lebih lambat dari OCP. Terlebih lagi, OPP diset sebesar lebih dari kapasitas maksimum PSU, misalnya untuk PSU 1000W, OPP dapat diset sebesar 1200-1300W yang artinya untuk 12V rail, butuh 100-108 ampere untuk mencapai threshold tersebut untuk mentrigger OPP. Jika terjadi short circuit, 100+ ampere sangat mungkin memanaskan bagian yang short tersebut sampai terbakar dalam hitungan detik. 

Artinya, baik itu +12V yang dibatasi oleh satu kanal OCP atau OPP (single rail), akan memiliki arus threshold yang sesuai dengan kapasitas maksimum PSU tersebut. Sedangkan, untuk PSU multi rail, arus threshold ini bisa dibuat sesuai dengan kebutuhan, yang memberikan keamanan dan proteksi yang lebih baik.

Sebagai contoh, misalnya dua PSU dengan rating daya yang sama, 850W. Satu PSU memiliki single rail, sedangkan yang lainnya memiliki multi rail. Untuk PSU single rail, arus yang melalui 12V rail tersebut harus mencapai sekitar 80 ampere agar OCP (atau OPP) men-shutdown PSU. Sedangkan, untuk PSU multi rail, 12V rail ini akan dibagi-bagi, mungkin sekitar 30-40A. Pada kondisi short yang dijelaskan sebelumnya, bila anda menggunakan PSU single rail maka komponen bermasalah tersebut akan menerima lebih dari 80 ampere sebelum PSU shutdown, yang sangat memungkinkan untuk terjadinya melelehnya/terbakarnya komponen. Sedangkan, untuk PSU multi rail, karena arusnya dibatasi tidak melebihi 30-40 ampere, maka situasi ini bisa dihindari.

Mengapa banyak orang merekomendasikan multi rail/single rail dengan alasan yang macam macam? (Membahas miskonsepsi tentang single rail vs multi rail)

  • Rekomendasi untuk multi rail
PSU multiple rail sering dikatakan memiliki output yang lebih stabil dan bersih dari noise. Ini tidak benar. Memiliki sistem 12V rail yang terlindungi dari terjadinya short bukan berarti output yang dikeluarkan oleh multi rail lebih stabil dan bersih. Ini hanya taktik marketing yang tidak berdasar.
  • Rekomendasi untuk single rail
Alasan mengapa single rail banyak dibilang “lebih baik” daripada multi rail adalah karena alasan kompatibilitas. Beberapa VGA, misal AMD RX VEGA atau RTX 3080/3090 memerlukan daya yang besar, yang dapat melebihi threshold 12V PSU multi rail yang ada di pasaran. Pemikirannya bahwa jika anda menggunakan single rail, anda tidak perlu takut dengan masalah kompatibilitas karena thresholdnya tinggi. Ini memang ada benarnya, tetapi jika anda memilih PSU dan me-manage kabel dengan bijak, anda tidak perlu khawatir. Jadi, kekurangan ini bukan merupakan kekurangan inheren dari PSU multi rail, melainkan hanya untuk kasus-kasus tertentu saja.

Apakah PSU Multi rail juga memiliki kekurangan?

Ya, PSU multi rail memiliki kekurangan. Kekurangan pertama adalah jika anda membeli PSU dengan multi rail dengan batas OCP yang relatif rendah. Saya ambil contoh Bitfenix Whisper M 450/550W. PSU multi rail ini memiliki OCP yang relatif rendah, yaitu hanya 38 ampere untuk VGA. Jika VGA anda mengkonsumsi peak power lebih dari 400W, anda akan mendapat masalah shut down.

Kekurangan kedua misalnya jika anda memiliki PSU yang tidak memiliki kabel PCI-E (power VGA) yang cukup. Anda terpaksa harus menggunakan adapter molex ke PCI-E. Akan tetapi dalam PSU multi rail, biasanya molex memiliki jalur OCPnya sendiri. Artinya, jika anda menggunakan adapter, anda akan menggunakan rail molex tersebut bersamaan dengan penggunaan hard drive, kipas, water pump, dll. Jika digabung loadnya dengan VGA anda, jalur ini akan overloaded dan sistem anda akan kehilangan power karena terjadi trip pada OCP. Meskipun demikian, PSU yang rilis akhir akhir (terutama PSU multi-rail) ini akan memiliki kabel PCI-E yang cukup, jadi kemungkinan besar anda tidak akan menemukan masalah ini.

Sejarah kontroversi ini

Masalah tentang single vs. multi rail ini sebenarnya sudah ada sejak lama, bahkan mungkin lebih lama dari yang anda kira. Pada pertengahan dekade 2000-an, pembuat VGA ATi dan Nvidia mulai mengeluarkan VGA dengan konsumsi daya yang jauh lebih tinggi dari seri sebelumnya. Kebutuhan ini membutuhkan tambahan baru, yaitu digunakannya kabel power PCI-E (atau molex) supaya VGA bisa menyala. Pada waktu ini, desain rail go-to adalah konfigurasi original ATX12V, yaitu dua “rail” dengan batas daya yang relatif rendah (untuk penjelasan tentang standar ini, bisa dilihat dibawah). Ternyata, desain ini tidak kompatibel dengan VGA seperti Radeon X850 dan Geforce 6800 ultra.

“Solusinya” pada waktu itu adalah, bukannya mengubah batas OCP untuk kedua rail tersebut, tetapi yang dilakukan adalah mematikan OCP seluruhnya dan membiarkan OPP bekerja untuk membatasi rail 12V. Tentunya, ini menjadi PSU sedikit lebih tidak aman, terutama saat terjadi short circuit. Tetapi, banyak merk PSU yang menggunakan “kompatibilitas” ini sebagai bullet point marketing, yang menimbulkan kebingungan diantara PC enthusiasts.

Kesimpulan

Kesimpulannya adalah untuk anda yang sedang mencari PSU untuk rig anda - lebih dari 99% dari anda tidak akan melihat perbedaan apapun antara multi dan single rail PSU. Meskipun PSU multi rail lebih aman, sebenarnya hanya lebih aman saja pada PSU dengan kapasitas daya yang tinggi (750W atau lebih). Performa adalah parameter yang jauh lebih penting dari konfigurasi rail. Untuk PSU 650W atau kurang, anda bisa abaikan saja masalah ini. Sedangkan, untuk masalah kompatibilitas, anda akan menemukan bahwa hampir pada semua kasus, baik itu multi rail dan single rail tidak akan mendapatkan masalah kompatibilitas. 

Jika anda bingung apakah anda ingin membeli PSU single atau multi rail, ikuti langkah langkah berikut ini:
  • Tentukan jumlah watt yang anda butuhkan.
  • Jika watt yang anda butuhkan dibawah 650W, maka single atau multi tidak akan mempengaruhi apa apa. Bahkan, seperti dijelaskan sebelumnya, PSU multi rail yang mengalami ketidakcocokan untuk penggunaan VGA biasanya adalah PSU dibawah 650W. Jadi berhati-hatilah dalam memilih PSU multi rail untuk range dibawah 650W. Ingat, anda seharusnya tidak memakai PSU berdaya rendah bila anda menggunakan VGA dengan konsumsi daya yang tinggi.
  • Jika anda ingin membeli PSU diantara 750 sampai 1000W, ada beberapa hal yang perlu dicatat. Anda harus membandingkan performa dari PSU yang ingin anda pilih. Jika anda menemukan PSU dengan multi rail dengan harga dan performa yang sama, pilihlah yang multi rail. Jika performanya lebih baik yang single rail, maka pilih lah yang single rail, karena performa akan mempengaruhi sistem anda setiap waktu, sedangkan multi rail hanya akan membantu anda jika terjadi short circuit. Jika harganya berbeda, maka saya sarankan untuk memilih multi rail jika harganya berbeda kurang dari 100,000 rupiah, memilih single rail jika perbedaan harganya lebih dari 100,000 rupiah.
  • Untuk PSU dengan daya 1000W atau lebih, lebih baik anda memilih multi rail karena alasan yang dijelaskan sebelumnya. 

Konfigurasi Umum PSU multiple rail 12V:

  • 2 x 12V
Ini merupakan spesifikasi original ATX12V untuk pembagian rail +12V. 1 rail untuk CPU, 1 rail untuk yang lainnya. Konfigurasi “jadul”, kurang andal untuk menangani kebutuhan PC jaman sekarang, karena hanya satu rail yang digunakan untuk komponen selain CPU, termasuk VGA, molex, SATA, dan lain-lain.
  • 3 x 12V
Modifikasi dari spesifikasi original ATX12V dengan memisahkan antara GPU dengan komponen lainnya. 1 rail untuk CPU, 1 rail untuk SATA, molex, dan 24-pin, 1 rail lagi hanya untuk konektor-konektor PCIe/VGA. Dalam perihal kompatibilitas, konfigurasi ini lebih baik daripada konfigurasi 2 x 12V, tetapi masih belum cocok untuk VGA dengan konsumsi daya yang tinggi. Contoh dari implementasi konfigurasi ini adalah Bitfenix Whisper M 450/550W.
  • 4 x 12V (konfigurasi original EPS12V)
Hanya ada pada PSU yang benar-benar menerapkan spesifikasi EPS12V (server).Karena pada umumnya server menggunakan lebih dari satu processor, 2 rail digunakan hanya untuk CPU yang disalurkan melalui konektor 8-pin EPS/ATX12V. 1 rail untuk konektor 24-pin dan SATA, 1 rail lagi hanya untuk molex dan VGA.Tidak bagus untuk PC hi-end dengan VGA yang berdaya tinggi, karena VGA akan mendapat daya yang terbagi dengan komponen lain.Untuk non-server,konfigurasi ini sudah tidak ada lagi dipasaran.
  • 4 x 12V (konfigurasi “enthusiast” PC)
Modifikasi dari spesifikasi ATX12V, mirip dengan konfigurasi 3 x 12V, namun pada konfigurasi ini, ada tambahan 1 rail khusus VGA, yang artinya memiliki dua rail hanya untuk VGA. Ini dilakukan supaya VGA yang memiliki konsumsi daya tinggi dapat didukung. Kebanyakan PSU multi rail yang berada di pasaran sekarang menggunakan konfigurasi ini. 
  • 5 x 12V
Pengembangan dari konfigurasi EPS12V. Mirip EPS12V tetapi dengan tambahan 1 rail dedicated untuk memisahkan VGA dengan Molex. Artinya, VGA akan mendapatkan jalur railnya sendiri.
  • 6 x 12V
Penambahan 1 rail khusus VGA dari konfigurasi 5 x 12V. Artinya 2 rail untuk CPU, 1 rail untuk SATA dan konektor 20 + 4 pin, satu rail untuk molex, dan 2 rail lagi untuk konektor PCIe. Biasanya hanya ada pada PSU dengan daya lebih dari 1000W.

Sumber

[1] Gamers Nexus

Comments

Popular posts from this blog

Yang Harus Diperhatikan dalam Mencari Motherboard untuk PC Rakitan Anda

Dalam proses perancangan konfigurasi PC yang akan anda rakit, salah satu masalah yang sering kita alami adalah sulitnya memilih motherboard yang terbaik. Ada banyak pilihan dengan harga dan merk-merk yang berbeda-beda di pasaran. Sekilas, pilihan-pilihan tersebut tidak banyak perbedaanya, karena semua motherboard yang ada di pasaran nampak sama fungsinya. Lalu, apa yang sebenarnya membedakan satu motherboard dengan motherboard lainnya? Motherboard seperti apa yang terbaik atau yang tepat untuk anda? Pertanyaan tersebut akan dijawab pada artikel ini. Kita akan memulai dengan menjelaskan apa sebenarnya itu motherboard. Secara singkat, motherboard adalah "board" atau papan yang menghubungkan semua komponen anda agar komponen-komponen tersebut saling terinterkoneksi dan dapat berkomunikasi satu sama lain. Motherboard memberikan jalur-jalur atau  route  untuk dua hal yang esensial untuk operasi komputer, yaitu tenaga listrik (power) dan transmisi data. Selain dari fungsi tersebut,...

Motherboard AM4 Terbaik di Setiap Harga: Juli 2021

Membeli motherboard adalah salah satu dari proses merakit PC yang sering " taken for granted ", banyak orang yang meremehkan motherboard dan membeli apa adanya saja. Padahal, memilih motherboard yang tepat sama pentingnya dengan memilih komponen yang lain. Membeli motherboard yang tepat akan memberikan jaminan bahwa PC anda akan berjalan sesuai dengan potensi maksimal yang dimilikinya. Bagaimana lagi, motherboard adalah komponen yang berinteraksi dengan semua komponen yang ada pada PC anda, artinya, jika anda memilih motherboard yang tidak tepat, anda akan mengalami masalah yang besar. Salah satu alasan mengapa memilih motherboard yang tepat sering dianggap remeh atau sulit dilakukan adalah minimnya informasi tentang motherboard-motherboard yang ada di pasaran. Fitur yang ditawarkan sangat mirip dari motherboard ke motherboard lainnya, dengan harga yang beragam dan tidak jelas apa perbedaan dari setiap motherboard. Artikel saya yang saya publish beberapa waktu yang lalu dapa...