Dalam proses perancangan konfigurasi PC yang akan anda rakit, salah satu masalah yang sering kita alami adalah sulitnya memilih motherboard yang terbaik. Ada banyak pilihan dengan harga dan merk-merk yang berbeda-beda di pasaran. Sekilas, pilihan-pilihan tersebut tidak banyak perbedaanya, karena semua motherboard yang ada di pasaran nampak sama fungsinya. Lalu, apa yang sebenarnya membedakan satu motherboard dengan motherboard lainnya? Motherboard seperti apa yang terbaik atau yang tepat untuk anda? Pertanyaan tersebut akan dijawab pada artikel ini.
Kita akan memulai dengan menjelaskan apa sebenarnya itu motherboard. Secara singkat, motherboard adalah "board" atau papan yang menghubungkan semua komponen anda agar komponen-komponen tersebut saling terinterkoneksi dan dapat berkomunikasi satu sama lain. Motherboard memberikan jalur-jalur atau route untuk dua hal yang esensial untuk operasi komputer, yaitu tenaga listrik (power) dan transmisi data.
Selain dari fungsi tersebut, seperti halnya casing, motherboard juga memberikan tempat atau wadah komponen-komponen seperti processor, RAM, VGA, dan M.2 SSD. Motherboard modern juga akan mengintegrasikan fitur-fitur yang tidak bisa ditinggalkan pada komputer masa kini seperti networking, audio, UEFI BIOS dan debugging. Motherboard juga dapat menawarkan fitur-fitur tambahan seperti RGB, WiFi, Bluetooth, dsb. Maka dari itu, motherboard punya dua fungsi utama, yang pertama interkoneksi dan yang kedua adalah "tempat" untuk beberapa komponen baik discrete (terpisah) maupun integrated (termasuk didalamnya).
Mengapa semua jalur dan tempat-tempat tersebut harus dibuat dalam satu board? Jawabanya sederhana, untuk kemudahan. Jika anda harus menghubungkan komponen-komponen satu-per-satu secara manual, anda harus menyambungkan ribuan kabel berbeda yang ribet dan sangat tidak efisien secara performa.
Komponen Penting dalam Motherboard
Socket dan Chipset
Socket pada motherboard berfungsi untuk mewadahi processor. Didalam socket, terdapat koneksi yang menghubungkan processor dengan komponen-komponen lainnya, seperti RAM, VGA, chipset, dll. Koneksi ini akan memfasilitasi hubungan bolak-balik antara processor dengan komponen-komponen lain, baik itu untuk transfer data maupun power. Jika anda lihat secara hati-hati pada gambar diatas, "jalur-jalur" ini dapat terlihat di sekitar socket yang menuju ke semua arah.
Socket tertentu hanya menerima processor tertentu. Misalnya, socket AM4 dari AMD hanya menerima processor Ryzen dan beberapa processor Athlon. Begitu juga dengan socket LGA 1151 yang hanya menerima sebagian dari processor Intel berseri 6000 sampai 9000. Untuk setiap socket tertentu, motherboard akan dilengkapi oleh Chipset.
Chipset juga merupakan sebuah processor, tetapi dengan fungsi yang lebih spesifik. Processor adalah hardware "pusat" yang akan mengatur jalur data utama atau data interface seperti RAM, PCI-E, dan VGA. Namun, processor juga dibantu oleh Chipset. Chipset akan mengatur data interface lainnya seperti PCI-E tambahan, SATA, USB, network, dan juga Sound.
Socket yang sama dapat memiliki chipset yang berbeda-beda. Saya ambil contohnya socket AM4. Saat ini, socket AM4 memiliki beberapa chipset yang berbeda diantaranya: X570, X470, B450, X370, B350, dan A320. Semua chipset ini memiliki socket yang sama, tetapi perbedaanya terletak pada jumlah data interface yang didukung. Mari lihat tabel dibawah ini:
PCI-E, M.2, SATA, dan USB
Dapat dilihat bahwa anda akan mendapatkan jumlah atau bandwidth data interface yang berbeda beda. Ambil contoh misalnya Motherboard ASUS TUF X570 Gaming. Total jumlah PCI-E yang didukung oleh processor plus chipset adalah 24 lane untuk PCI-E dan 16 lane extra untuk NVMe. Secara kasat mata, motherboard ini memiliki 2 slot PCI-E x16, 3 slot PCI-E x1, dan dua slot M.2 NVMe x4, dengan total lane yang seharusnya sebanyak 43. Ini berarti bahwa tidak semua slot akan berjalan dengan jumlah lane yang seharusnya, karena platform ini hanya mendukung 40 lane, yang tidak mencukupi jumlah PCI-E lane yang seharusnya. Kenyataanya, slot PCI-E x16 yang kedua hanya berjalan dengan 8 lane, yang membawa total lane sebanyak 35. Sisa 5 lane ini difungsikan untuk interface lain, 1 untuk network dan 4 untuk SATA.
Contoh lain adalah ASRock B450M Pro4. Dengan platform B450, Total jumlah PCI-E yang didukung oleh processor plus chipset adalah 22 lane untuk PCI-E dan 4 lane extra untuk NVMe. Jumlah slot yang ada di motherboard ini adalah 2 slot PCI-E x16, 1 slot PCI-E x1, dan 2 slot M.2 NVMe x4 dengan total 41 lane. Karena pada kenyataanya platform ini hanya mendukung total 26 lane, salah satu slot PCI-E x16 hanya berjalan dengan 4 lane dan slot M.2 kedua hanya berjalan dengan data interface SATA, bukan PCI-E x4 seperti seharusnya. Konfigurasi ini menyisakan 1 lane untuk digunakan pada network. Artinya, anda tidak akan mendapatkan performa maksimal jika menggunakan slot PCI-E atau M.2 tersebut.
Bahkan, jika motherboard tidak mendukung jumlah SATA tertentu, beberapa port tertentu akan ter-disable atau tidak dapat bekerja jika anda menggunakan slot M.2. Pembuat motherboard juga dapat menkonfigurasikan beberapa port SATA yang ada untuk menggunakan interface USB yang jauh lebih lambat, untuk meminimalisir efek ini.
Dengan pertimbangan ini, diharapkan anda dapat memilih socket dan chipset dengan bijak. Selain masalah kompatibilitas, pemilihan chipset juga akan mempengaruhi performa maksimal yang anda bisa dapatkan. Pastikan anda benar benar yakin dengan pilihan anda dan jangan sampai anda terbatasi oleh chipset yang anda pilih. Fakta ini juga menunjukkan pentingnya anda membaca spesifikasi dan manual motherboard sebelum merakit PC untuk mengetahui chipset apa yang harus anda dapatkan dan slot mana saja yang harus anda gunakan.
Contoh lain adalah ASRock B450M Pro4. Dengan platform B450, Total jumlah PCI-E yang didukung oleh processor plus chipset adalah 22 lane untuk PCI-E dan 4 lane extra untuk NVMe. Jumlah slot yang ada di motherboard ini adalah 2 slot PCI-E x16, 1 slot PCI-E x1, dan 2 slot M.2 NVMe x4 dengan total 41 lane. Karena pada kenyataanya platform ini hanya mendukung total 26 lane, salah satu slot PCI-E x16 hanya berjalan dengan 4 lane dan slot M.2 kedua hanya berjalan dengan data interface SATA, bukan PCI-E x4 seperti seharusnya. Konfigurasi ini menyisakan 1 lane untuk digunakan pada network. Artinya, anda tidak akan mendapatkan performa maksimal jika menggunakan slot PCI-E atau M.2 tersebut.
Bahkan, jika motherboard tidak mendukung jumlah SATA tertentu, beberapa port tertentu akan ter-disable atau tidak dapat bekerja jika anda menggunakan slot M.2. Pembuat motherboard juga dapat menkonfigurasikan beberapa port SATA yang ada untuk menggunakan interface USB yang jauh lebih lambat, untuk meminimalisir efek ini.
Dengan pertimbangan ini, diharapkan anda dapat memilih socket dan chipset dengan bijak. Selain masalah kompatibilitas, pemilihan chipset juga akan mempengaruhi performa maksimal yang anda bisa dapatkan. Pastikan anda benar benar yakin dengan pilihan anda dan jangan sampai anda terbatasi oleh chipset yang anda pilih. Fakta ini juga menunjukkan pentingnya anda membaca spesifikasi dan manual motherboard sebelum merakit PC untuk mengetahui chipset apa yang harus anda dapatkan dan slot mana saja yang harus anda gunakan.
RAM slots
RAM dikontrol oleh sebuah modul pada processor, yaitu memory controller. Tergantung dari processor yang anda punya, memory controller berjalan dalam channel yang berbeda-beda. Jika processor memiliki memory controller dual-channel, maka konfigurasi yang terbaik adalah untuk menggunakan dua modul RAM identik yang dipasang pada slot yang sesuai. Motherboard biasanya menggunakan warna untuk menunjukkan channel yang sesuai. Pada contoh diatas, dapat dilihat bahwa ada dua slot hitam dan dua slot abu-abu. Jika anda memasang dua modul RAM identik, maka slot yang digunakan harus dalam warna yang utama dan warna yang sama. Manual motherboard akan menjelaskan slot mana saja yang harus diisi terlebih dahulu untuk performa yang maksimal.
Jika bicara processor yang memiliki memory controller dual channel, mana yang lebih baik, apakah motherboard yang memiliki 2 slot atau 4 slot? Saya kira jika anda hanya ingin menggunakan dua modul RAM, ini tidak ada bedanya. Namun, adanya fitur 4 slot dapat menambah fleksibilitas anda. Jika anda ingin menaikkan kapasitas RAM anda, jika anda memiliki 4 slot, anda hanya tinggal menambah saja.
VRM
Dari semua bahasan komponen yang ada disini, Voltage Regulator Module (VRM) adalah modul yang menurut saya paling sulit untuk dibahas tetapi paling penting dalam motherboard. VRM umumnya adalah pembeda dari motherboard yang bagus dan yang tidak. Bagian-bagian selain VRM yang dibahas disini relatif sama pada motherboard-motherboard yang ada di pasaran, tetapi ada perbedaan yang cukup signifikan dari harga dan merk motherboard dalam segi VRM.
Sederhananya, VRM adalah power supply mini yang ada pada motherboard anda. Power supply memberikan tegangan 12V, sedangkan processor dan RAM bekerja pada tegangan sekitar 1-1.4V. Fungsi dari VRM adalah mengkonversikan listrik yang diberikan oleh power supply yang tinggi ini menjadi tegangan yang lebih rendah, sebagaimana fungsi power supply yang mengkonversikan listrik di rumah anda (AC) menjadi sinyal DC.
Ada empat bagian penting yang harus dibahas pada bagian ini, yaitu phase width modulation (PWM) controller, jumlah fasa, VRM itu sendiri, dan heatsink.
PWM Controller
Jumlah Fasa
Namun, tak semudah itu mempelajari tentang jumlah fasa. Ada teknik-teknik tertentu yang digunakan pembuat motherboard untuk mengatur jumlah fasa yang ada. Jika anda melihat suatu motherboard dan menghitung berapa jumlah VRM yang ada, belum tentu jumlah tersebut menunjukkan berapa fasa yang digunakan pada motherboard tersebut. Misalnya, jika anda menemukan motherboard yang terlihat memiliki 8 buah VRM, belum tentu motherboard tersebut memilki 8 fasa. Motherboard tersebut bisa saja berjalan hanya dengan 4 fasa. Jika motherboard tersebut hanya menggunakan chip PWM yang mendukung fasa yang kurang dari jumlah VRM yang ada, sudah dipastikan jumlah fasa yang digunakan fasa "virtual" dengan bantuan doubler. Bahkan, bisa saja hanya jumlah modul VRMnya saja yang ditambah.
Terlebih lagi, pembuat motherboard juga dapat membagi fasa yang ada pada controller PWM menjadi dua bagian, yaitu bagian untuk processor dan VGA integrated. Misalnya, pada ASUS X570 TUF, 6 fasa dibagi menjadi 4 fasa untuk processor, dan 2 fasa untuk VGA integrated. Menariknya, 4 fasa untuk processor ini disambungkan pada 12 modul VRM, artinya masing masing fasa terkoneksi dengan 3 modul VRM sekaligus. Karena tidak ada tanda-tanda digunakanya doubler pada motherboard ini, maka ASUS hanya menambah jumlah VRMnya saja, bukan menggunakan 12 fasa asli ataupun 12 fasa virtual.
Meski demikian, fasa bukan satu-satunya parameter yang menentukan performa VRM suatu motherboard. Bisa saja motherboard yang hanya menggunakan 4 fasa berperforma lebih baik daripada motherboard yang menggunakan 12 fasa. Jika desain VRMnya lebih efisien atau heatsink yang digunakan lebih baik, sangat mungkin motherboard yang hanya menggunakan 4 fasa lebih stabil.
Meski demikian, fasa bukan satu-satunya parameter yang menentukan performa VRM suatu motherboard. Bisa saja motherboard yang hanya menggunakan 4 fasa berperforma lebih baik daripada motherboard yang menggunakan 12 fasa. Jika desain VRMnya lebih efisien atau heatsink yang digunakan lebih baik, sangat mungkin motherboard yang hanya menggunakan 4 fasa lebih stabil.
VRM: Driver & MOSFET, Choke, Kapasitor, dan Heatsink
VRM terdiri dari tiga bagian utama, yaitu MOSFET, Choke (induktor) dan Kapasitor. MOSFET berfungsi sebagai saklar otomatis yang meregulasikan kapan aliran listrik dinyalakan maupun dimatikan. Sedangkan, choke dan kapasitor berfungsi sebagai penghalus (smoothing) sinyal agar arus dan tegangan sinyal tersebut tetap pada besar yang diinginkan.
Pada umumnya, gambar diatas adalah topologi VRM yang digunakan pada motherboard. Pada motherboard low-end, biasanya bagian ini tidak ditutupi oleh heatsink, sedangkan pada motherboard yang lebih mahal, bagian ini tertutupi oleh heatsink yang besar. Ini dilakukan karena motherboard yang lebih mahal harus memiliki kemampuan untuk menyuplai arus yang tinggi untuk processor high-end. Karena arus yang tinggi akan menyebabkan VRM menghasilkan panas yang harus didisipasikan.
Oleh karena itu, jika anda berencana untuk menggunakan processor yang terkenal haus daya, seperti Ryzen 9 3900X atau Intel i9-10900K, sebaiknya anda jangan menggunakan motherboard low-end. Rekomendasi yang saya buat akan sangat mempertimbangkan kualitas VRM yang ada pada motherboard, dan akan memberikan processor apa yang cocok disandingkan dengannya.
BIOS
Basic Input Output Software (BIOS) adalah software yang mengatur fungsi dasar motherboard. BIOS sendiri memiliki beberapa fungsi khusus, seperti menyimpan data processor dan RAM apa saja yang didukung oleh motherboard, menyimpan dan mengatur kecepatan (clock speed), voltage, kecepatan putar fan, dan mengontrol konfigurasi storage. Di tahun 2020 ini, semua motherboard sudah menggunakan standar Unified Extensible Firmware Interface (UEFI), yang artinya hampir BIOS dari semua motherboard-motherboard yang ada di pasaran tidak memiliki perbedaan yang berarti.
Tetapi, masih ada beberapa hal yang perlu anda ketahui tentang BIOS sebuah motherboard. BIOS menyimpan data processor apa saja yang dapat digunakan dalam motherboard dan oleh karena itu, jika anda menggunakan platform LGA 1151 atau AM4 ini sangat penting. Jika anda membeli motherboard yang terbitnya sebelum processor yang anda ingin sandingkan terbit, anda harus mengupdate BIOS motherboard tersebut secara manual. Sebagai contoh, jika anda ingin menggunakan motherboard B450 untuk processor Ryzen 3000, anda harus mengupdate BIOSnya secara manual dengan processor lain. Kecuali, anda membeli motherboard B450 yang menjamin kompatibilitas dengan Ryzen 3000, seperti seri MAX dari MSI.
Fitur yang juga tidak kalah penting dalam motherboard adalah easy BIOS flashing. Fitur ini memungkinkan anda untuk mengupdate BIOS tanpa menggunakan processor lain.
Tetapi, masih ada beberapa hal yang perlu anda ketahui tentang BIOS sebuah motherboard. BIOS menyimpan data processor apa saja yang dapat digunakan dalam motherboard dan oleh karena itu, jika anda menggunakan platform LGA 1151 atau AM4 ini sangat penting. Jika anda membeli motherboard yang terbitnya sebelum processor yang anda ingin sandingkan terbit, anda harus mengupdate BIOS motherboard tersebut secara manual. Sebagai contoh, jika anda ingin menggunakan motherboard B450 untuk processor Ryzen 3000, anda harus mengupdate BIOSnya secara manual dengan processor lain. Kecuali, anda membeli motherboard B450 yang menjamin kompatibilitas dengan Ryzen 3000, seperti seri MAX dari MSI.
Fitur yang juga tidak kalah penting dalam motherboard adalah easy BIOS flashing. Fitur ini memungkinkan anda untuk mengupdate BIOS tanpa menggunakan processor lain.
PCB
PCB (printed circuit board) adalah tempat koneksi-koneksi motherboard berada. PCB sebenarnya merupakan papan yang terbuat dari bahan plastik yang memilki jalur-jalur tertentu seperti dibahas di bagian awal artikel ini. Dalam sebuah motherboard modern, ada beberapa lapisan PCB yang saling ditumpuk satu sama lain, karena motherboard memiliki struktur yang sangat kompleks. Contohnya, motherboard X570 TUF memiliki 6 lapis PCB.
Motherboard yang baik akan mengisolasi jalur jalur tertentu dalam lapisan PCB yang berbeda agar sinyal yang melewati tidak mengalami interferensi. Memang sulit membedakan PCB yang didesain secara baik maupun tidak, tetapi beberapa motherboard tertentu akan menawarkan beberapa fitur PCB khusus. Contohnya, X570 TUF menawarkan satu lapisan PCB yang hanya digunakan khusus untuk sinyal audio (suara) agar tidak terinterferensi oleh sinyal lain.
PCI-E expansion slots
Selain dalam hal jumlah bandwidth PCI-E yang ditentukan oleh chipset yang dijelaskan di atas, beberapa hal lain juga perlu diperhatikan dalam melihat slot ekspansi PCI-E dalam sebuah motherboard. Pertama adalah jumlah slot yang ditawarkan. Pastikan bahwa anda memilih motherboard dengan slot yang cukup. Kedua adalah ada tidaknya fitur multi-GPU, jika anda ingin menggunakan SLI atau Crossfire X. Ketiga adalah lokasi slot. Jika anda menggunakan VGA tertentu yang tebalnya lebih dari dua slot, pastikan bahwa anda tidak akan menggunakan slot yang tertutupi tersebut. Saat mencari tahu tentang slot PCI-E, pastikan bahwa anda juga melihat bandwidth yang dimiliki oleh masing-masing slot dan kapabilitas chipset motherboard tersebut (sudah dibahas sebelumnya).
Sound, Networking, dan Fitur Tambahan
Motherboard memiliki controller yang berbeda-beda untuk menghasilkan performa audio dan internet yang beragam. Umumnya, semakin tinggi kualitas motherboard, semakin baik pula chip audio dan networking yang digunakan. Pada contohnya, motherboard entry-level yang banyak di pasaran saat ini umumnya menggunakan audio berbasis ALC887 dan networking 1000 Mbps. Sedangkan, motherboard high-end pada umumya memnggunakan chip audio berbasis ALC1220 dengan chip DAC dedicated dan networking 2500 Mbps.
Selain itu ada fitur fitur lain yang patut diperhatikan dalam mencari motherboard. Salah satunya adalah fitur debugging, yaitu fitur yang dapat mempermudah anda mencari solusi saat troubleshooting jika anda mengalami masalah. Selain itu, ada juga fitur-fitur tambahan lain seperti overclocking monitor, keamanan tambahan, dan dual-BIOS/backup BIOS. Ada juga fitur-fitur yang sifatnya kearah estetika seperti RGB.
Double-check Kompatibilitas
- Socket dan kompatibilitas processor: Pastikan anda membeli motherboard yang cocok dengan processor anda. Terutama untuk processor Intel, nama tipe socket yang ada sering mirip, jadi jangan sampai anda salah membeli motherboard. Selain itu, agar lebih yakin, pastikan anda cek di bagian support>compatibility>CPU halaman motherboard anda sebelum anda membelinya.
- Form factor: Pastikan bahwa casing anda mendukung form factor motherboard yang anda pilih. Jangan sampai menggunakan motherboard yang ukuranya lebih besar dari pada yang didukung oleh casing anda. Urutan ukuran form factor adalah, ITX, micro ATX, ATX, dan E-ATX.
- Jumlah plug/konektor power supply: Pastikan anda memiliki Power Supply (PSU) yang cukup untuk mendukung kebutuhan daya motherboard anda. Banyak motherboard yang ada dipasaran yang mendukung konektor 8+4 pin untuk overclocking. Meskipun motherboard tersebut akan berfungsi normal jika hanya memakai satu konektor saja, anda tidak akan dapat memaksimalkan performa motherboard tersebut jika tidak menggunakan dua konektor.
- RAM: Pastikan tipe DDR RAM anda benar, dan pastikan anda tidak menggunakan jumlah stick lebih banyak daripada yang didukung oleh motherboard anda
- PCI-E expansion slots, M.2 ports, SATA ports, USB: Hitung ulang jumlah bandwidth PCI-E dan slot PCI-E yang tersedia (mengacu pada bagian chipset). Jangan sampai anda menggunakan SSD atau VGA dengan bandwidth terbatas.
Comments
Post a Comment